DEPOK – Indonesia mempunyai keanekaragaman hayati berupa tanaman rempah dan obat yang tumbuh subur hampir diseluruh wilayah. Terlebih lagi sejak pandemi Covid-19 diberlakukan di Indonesia, konsumsi jamu yang berasal dari tanaman lokal meningkat kebutuhannya. Untuk menjawab peluang dan tantangan tersebut, Rumah Kreatif Belimbing atau UKM Belimbing menginisiasi program kegiatan pemberdayaan pengusaha jamu dengan nama “Pasar Herbal Depok”.
Sejak saya inisiasi pada bulan Maret 2020, sudah ada 40 pengusaha jamu lokal kota Depok bergabung”, jelas Harjianto, inisiator Pasar Herbal Depok.
Di Pasar Herbal Depok sudah mencanangkan sepuluh program unggulan yang bertujuan untuk membantu mengembangkan pengusaha jamu dari hulu hingga hilir. Beberapa kegiatan yang sudah dilakukan antara lain berkunjung ke Balai Penetilian Tanaman Rempah dan Obat, konsultasi branding ke GambaranBrand, penjajakan business matching dengan Hotel Santika dan Hotel Savero, hingga keliling mendatangi pengusaha jamu kerumahnya.
“Untuk memajukan pengusaha jamu, kami tidak sanggup sendirian bekerja. Butuh peran aktif masyarakat dan pemangku kepentingan untuk mendukung program yang sudah dicanangkan”, jelasnya.
Beberapa program unggulan Pasar Herbal Depok antara lain pembuatan e-katalog, standarisasi alat produksi, diskusi online (webinar) hingga ingin mempunyai mobil jamu keliling sendiri untuk membantu promosi & penjualan bergerak sehingga tingkat mobilitasnya bisa tinggi di tengah pembelakuan PSBB diwilayah kota Depok.(li)