BANDUNG, DISDIK JABAR – “Kudu nepi memeh indit (apa yang kita lakukan, kita harus tahu ujungnya ke depan seperti apa).”
Pepatah tersebut disampaikan Sekretaris Dinas Pendidikan (Sekdisdik) Provinsi Jawa Barat, Wahyu Mijaya saat membuka acara Pembinaan dan Bimbingan Teknis Persiapan Penilaian Calon BLUD SMK di Sari Ater Kamboti Bandung, Jln. Lemah Neundeut No.7, Kota Bandung, Senin (8/3/2021) petang.
“Kita harus sudah bisa merencanakan dari saat ini untuk meraih goal di masa yang akan datang,” ujar Sekdisdik.
Menurutnya, setiap orang pasti mempunyai rencana-rencana, baik jangka pendek, menengah maupun panjang. “Jika hari ini kita masih melakukan cara-cara lama maka kita harus berpikir ke depan bagaimana menggunakan cara-cara baru. Bagaimana menghasilkan produk yang lebih baik dan bermanfaat,” tutur Sekdisdik.
Itu semua, menurut Sekdisdik, harus dipikirkan dari sekarang. “Kita harus mengikuti perkembangan zaman agar tidak tertinggal, bahkan lebih baik kalau kita bisa di depan,” ucapnya.
Untuk mendapatkan itu semua, lanjut Sekdisdik, tentu harus memikirkan berbagai cara. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, tentu harus menggunakan cara-cara luar biasa. “Upaya Bapak-Ibu juga harus dilakukan dengan luar biasa. Perencanaan yang benar, efektif, dan efisien akan membimbing Bapak-Ibu mendapatkan hasil atau target yang baik dan benar,” paparnya.
Setelah melakukan perencanaan, tambah Sekdisdik, buat tata kelola yang baik dan lakukan pengawasan. Selain profesional dan integritas, layani dengan hati.
“Sejarah akan mencatat nama Bapak-Ibu yang memulai BLUD. Mari kita berikan yang terbaik untuk membangun BLUD terbaik di Jawa Barat. Buktikan bahwa SMK di Jawa Barat bisa lebih baik,” ajak Sekdisdik.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (PSMK) Disdik Jabar, Edy Purwanto menuturkan, tujuan pembinaan BLUD SMK ini, antara lain untuk memberikan pemahaman terhadap peserta dalam melakukan persiapan penilaian BLUD.
“Juga menyiapkan calon BLUD SMK dalam menyusun pola tata kelola, rencana strategis, standar pelayanan minimal, pengelolaan keuangan, pengelolaan sumber daya manusia serta pengawasan internal dan eksternal,” tuturnya.
Diharapkan, setelah mengikuti pelatihan ini, peserta dapat mempersiapkan diri menghadapi penilaian kelayakan BLUD di sekolah masing-masing.
Jumlah peserta yang mengikuti Pembinaan dan Bimbingan Teknis Persiapan Penilaian Calon BLUD SMK ini terdiri dari 35 kepala SMK negeri calon BLUD SMK dan 35 guru/wakasek yang menangani BLUD.
Adapun narasumber yang hadir dari Bappeda, BPKAD, Biro Organisasi, Biro BMUD, Inspektorat, Biro Hukum dan HAM serta Tim TAP dan TAJJ.
Reporter: Rony