DEPOK – Sejak Dewan Kesenian Depok kurang aktif lagi dan hingga kini pun Kota Depok belum memiliki Gedung Kesenian, membuat sejumlah seniman Depok tidak memiliki payung resmi dan rumah bersama dalam berkarya untuk mengibarkan panji Kota Depok lewat kebudayaan.
Tora Kundera, Ketua Komite Sastra Depok dan mantan pengurus Dewan Kesenian Depok, berharap kepada Walikota Muhammad Idris dan Wakil Walikota Imam Budi Hartono untuk membentuk Dewan Kebudayaan Depok seperti di daerah-daerah lain yang sudah terbentuk sejak beberapa tahun lalu. “Apalagi itu sesuai visi Pak Idris dan Bang Imam yaitu Depok Maju Berbudaya Sejahtera. Jadi kata berbudaya harus benar-benar diimplementasikan agar amanah,” ujar Tora Kundera pelantun lagu Monumen Bambu Runcing.
“Selain berkarya secara pribadi, sebagai pekerja seni kami butuh forum resmi yang bisa berdialog dan saluran aspirasi bagi para pekerja seni di pemerintahan daerah. Karena seniman di Depok juga punya hak mengakses APBD dan mendorong kebijakan yang pro terhadap pekerja seni,” ujar Tora Kundera, yang kini aktif di Forum Seniman Depok (FSD) dan penggagas MASAMA (Malam Sastra Margonda).
Sementara Agung Saget, Ketua FSD (Forum Seniman Depok), berharap agar Pemerintah Kota Depok segera merealisasi pembangunan Gedung Kesenian. “Kita sudah berdiskusi bertahun-tahun, dan kini sudah ada progres lahan untuk Gedung Kesenian, maka kami minta jangan ditunda-tunda lagi pembangunannya,” ujar Agung Saget yang juga pendiri Depok Blues Forum.(hisan)