SIGMA TV dan LPM Bahana, Pemenang Lomba Jurnalistik AJI Tingkat Pers Mahasiswa

0
11

Suara.com – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) memberikan penghargaan karya jurnalistik terbaik dari pers mahasiswa. Hal itu diumumkan pada malam resepsi HUT Ke-27 AJI yang diselenggarakan pada Sabtu (7/8/2021) malam.

Penghargaan karya jurnalistik pers mahasiswa ini bertujuan untuk memberikan motivasi kepada pers mahasiswa untuk tetap menyuarakan kebenaran, serta terus bergerak untuk memberikan informasi yang mencerahkan kepada publik.

Dewan juri kategori karya pers mahasiswa ini, adalah jurnalis dan Pengurus AJI Indonesia, terdiri dari Lexy Rambadeta, Nurika Manan, dan M Irham. Dewan juri tahun ini telah menerima 54 karya jurnalistik dari pers mahasiswa, dari seluruh Indonesia.

Setelah melewati proses pengumpulan karya jurnalistik serta penjurian. Dewan juri menyeleksi karya terbaik dan mencermati tema, isi cerita, estetika, dan gaya bahasa dari karya jurnalistik dari karya jurnalistik yang dikirim pers mahasiwa.

“Banyak sekali karya jurnalistik yang sangat esensial untuk pencerahan, keadilan, dan demokrasi. Karya yang terkumpul mulai dari kisah isolasi berpendapat, komedi dan represi, praktik korupsi, isu difabel, lingkungan, sampai sebuah misteri kisah pembunuhan di kampus,” kata M Irham, salah satu dewan juri.

Menurutnya, melalui karya jurnalistik pers mahasiswa ini, memperlihatkan bahwa anak-anak muda dari pers mahasiswa di Indonesia, sungguh menjiwai dan menyemarakkan jurnalisme yang jernih dan independen.

Untuk penghargaan terhadap pers mahasiswa, dewan juri menetapkan pemenangnya untuk karya terbaik kategori audio-visual, diberikan kepada SIGMA TV-UNJ, dengan karya berjudul Titik Berkabut: Gerak Nyata Emansipasi Wanita.

“Karya ini memiliki materi orsinil yang menunjukkan perjuangan abad, dan perjuangan kolektif untuk kesetaraan gender melalii perspektif perempuan,” kata Dewan Juri lainnya , Lexy Rambadeta.

Sementara, untuk pemenang karya terbaik teks atau artikel, diberikan kepada LPM Bahana Mahasiswa UNRI, dengan judul Petani Penyandang Meja Hijau.

Menurut Nurika Manan, karya dari LPM Bahana ini dipilih karena memiliki konten yang kuat menggambarkan ketidakadilan sekaligus perjuangan petani sawit.

“LPM Bahana Mahasiswa berani mengangkat kejahatan korporasi besar yang dimiliki oleh konglomerat yg telah puluhan tahun melakukan aksi jahatnya,” ujar Nurika Manan.

Selain itu, Dewan Juri juga memutuskan untuk memberikan pemenang favorit kepada LPM Progress Unindra dengan karyanya berjudul “UNAS Gawat Darurat”.

Dewan juri menilai konten karya LPM Progress Unindra, sangat kuat menggambarkan bagaimana lingkungan pendidikan yang semestinya terbuka terhadap kritik, justru berupaya mengkriminalisasi dan mengancam memecat mahasiswanya.(GR)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Dikutip dari: SUARA.COM

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini