KAB. BANDUNG – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman meninjau kondisi Sungai Citarum, tepatnya di kawasan Bojongsoang, Sektor 6 Citarum Harum, Kabupaten Bandung, Minggu (9/6/2024).
Ia mengapresiasi pada titik tersebut lingkungan terjaga dengan baik. Air sungai jernih dan bebas dari sampah maupun limbah.
Herman memperkirakan Indeks Kualitas Air di Sektor 6 berada di kisaran angka 60.
“Kita crosscheck kondisi di sekitar Baleendah dan Bojongsoang atau Sektor 6. Perubahannya luar biasa bahkan melihat kondisi air di sini sepertinya lebih dari 50,78, mungkin sudah tembus 60 poin,” sebutnya.
Selain itu, Herman menilai kesadaran masyarakat di kawasan Bojongsoang dan Baleendah dalam menjaga lingkungan sudah lebih baik.
Padahal jumlah penduduk di kawasan tersebut sangat padat dengan berbagai dinamikanya. Penduduk Kecamatan Baleendah berjumlah sekitar 250.000 jiwa dan Kecamatan Bojongsoang 100.000 jiwa.
“Ini salah satu bukti walaupun sangat kompleks tantangannya, ada limbah rumah tangga, limbah domestik, pabrik dan lainnya ternyata bisa diurai seperti yang kita tadi lihat,” ujarnya.
Menurut Herman, hal itu tak lepas dari peran Satgas Citarum Harum yang bertugas di Sektor 6 dan partisipasi aktif masyarakat.
Ia berharap kondisi DAS Citarum yang sudah baik di Sektor 6 bisa terus dipertahankan, khususnya oleh perilaku masyarakat.
Pasalnya, setelah Perpres Nomor 15 Tahun 2018 berakhir, tepatnya Desember 2025, maka tugas dari satgas pun berakhir.
“Saya tadi kasih PR bagaimana partisipasi masyarakat yang sudah bagus ini ditingkatkan lagi sehingga nanti pada Desember 2025, bertepatan dengan selesainya tugas satgas bisa berlanjut dari apa yang sudah baik untuk menjaga lingkungan di kawasan DAS Citarum tanpa satgas lagi,” tuturnya.
Sejak tahun 2018, Satgas Citarum Harum di Sektor 6 bertugas menangani sampah, limbah rumah tangga, limbah industri, pemanfaatan ruang, membuat TPS terpadu, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat.
Saat mengunjungi Posko Utama Sektor 6, Herman sempat memberikan arahan kepada satgas, tokoh masyarakat, dan pimpinan kewilayahan seperti RT, RW, lurah, kades, dan camat.
Ia juga menyempatkan membeli 10 unit rak serbaguna berbahan dasar sampah yang diolah masyarakat sekitar.
“Inilah praktik dari sirkular ekonomi. Semua bisa produktif, sampah bisa jadi cuan kalau ada semangat dan usaha,” ucap Herman.(NK)