Memanusiakan Manusia Lewat Jalur Seni

0
164
FOTO: Sejumlah Penyair yang mengisi di acara Poetry For Humanities.

DEPOK – Menjaga dan merawat nilai-nilai kemanusiaan melalui karya seni adalah sebuah keniscayaan, terlebih, di dunia yang semakin cepat dan kompleks. Seni mengajarkan kita untuk merasakan empati, menghargai keberagaman, membangun solidaritas, memberi ruang untuk berintrospeksi. “Dengan demikian, seni bukan hanya soal keindahan, tetapi juga tentang menjaga hubungan kemanusiaan dan melatih kepekaan hati,” ungkap Zastrouw Al-Ngatawi dalam pidatonya saat membuka acara Poetry For Humanities.

Karya seni memiliki kekuatan untuk membuka jendela empati dalam diri manusia. Seni adalah bahasa universal yang dapat melampaui batas-batas budaya, agama, dan etnis. Hal itulah tampaknya yang kembali ingin dibangun oleh penggagas dan penyelenggara acara Poetry For Humanities di tengah krisis kepedulian kita terhadap retaknya hubungan kemanusiaan yang semakin jauh api dari panggang.

Penyelenggara, yakni Makara Art Center Universitas Indonesia, pada 30 Oktober 2024, menghadirkan lintas seniman dan lintas tokoh agama. Selain menyuguhkan pertunjukan musik, pembacaan puisi, dan pameran seni rupa, acara ini juga didedikasikan untuk kemanusiaan di Palestina. Doa bersama dari lintas agama dipimpin oleh penyair Mahwi Air Tawar (Muslim), Adi Kurniawan (Buddhis), Anggun Liauw (Konghucu), dan Maria Pankratia (Katolik).

Acara ini juga menghadirkan pembaca puisi seperti Exan Zen, Amiee Janice, Amien Kamil, Ical Vrigal, dan musisi Ho Katarsis, Herie Matahari & Brother, Iwenk Mjs. Adapun para perupa yang turut berpartisipasi adalah Edi Bonetski, Artd, Fauzan Musa’ad, Danial RoPa, dan Aidil Usman.

Zastrouw Al-Ngatawi menekankan bahwa kegiatan ini bukan hanya untuk hiburan, tetapi berfungsi sebagai sarana yang kuat untuk melatih kepekaan hati kita terhadap kemanusiaan. “Seni dan budaya adalah upaya melatih kepekaan hati kita terhadap kemanusiaan dalam rangka merajut dan menjaga kebersamaan,” ungkapnya, menyoroti tujuan lebih dalam di balik upaya tersebut.

Di dunia yang sering terpecah, acara bertajuk “Poetry For Humanites, Pray For Gaza & Free Palestina”, berfungsi sebagai pengingat penting tentang kemanusiaan kita yang sama dan kekuatan untuk bersatu merayakannya. Acara ini juga berfungsi sebagai platform di mana seni melampaui batas agama, menjadi jalan untuk dialog dan pemahaman untuk membumikan nilai-nilai kemanusiaan melalui seni dan budaya.  Sepanjang acara berlangsung di Auditorium Makara Art Center dipenuhi dengan kehangatan dan keakraban.

Hadirin disuguhi serangkaian penampilan seni yang sangat menggugah tema kesatuan dan empati. Para penyair, melalui puisi-puisinya yang menggugah, melukiskan gambaran yang hidup tentang pengalaman manusia, perjuangan, dan kemenangan.(NK)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini