BANDUNG BARAT, jabarinteraktif.com — Keberadaan Asep Imam Supratman yang biasa disapa Ais (27), warga Desa Baranangsiang Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang heboh sejak dirinya melapor ke Polda Jabar (9/6/2020), ini terkait dirinya mengalami ancaman melalui medsos akan dihabisi.
Salah satunya oleh oknum RT di tempat tinggalnya. Ternyata, pada Minggu, 21 Juni 2020 di Kawasan Cipageran Kota Cimahi ia telah memperoeh dukungan dari dua LSM yang sehari-hari bergiat di bidang pengawasan dan penegakan hukum di masyarakat.
“Tak menyangka sama sekali akan memperoleh dukungan demikian besar dari abang-abang pegiat LSM PMPRI (Pemuda Mandiri Peduli Rakyat Indonesia) dan LSM PENJAR (Pemantau Kinerja Aparatur Negara). Setelah saya lapor ke SPKT (Sentra Pelayanan kepolisian Terpadu) Polda Jabar.
Dengan Tanda Bukti Lapor terlampir, ternyata gejolak dari masalah ini serta efeknya, masih belum reda. Inginnya segeralah kehidupan di desa saya guyub seperti biasa,” kata Ais ketika memperoleh support dari dua LSM.
Menurut Ketua Umum LSM PMPRI Rohimat Joker setelah dirinya berbincang cukup lama dengan Ais secara terbuka, secara pribadi dan organisasi merasa mantap.”Saya dan jajaran secara kelembagaan siap melindungi, serta mendorong hingga terungkapnya tuntutan transparansi dana Covid-19 di tempat Ais berada.
Jadikan ini sebagai model untuk pengungkapan kasus serupa di seluruh Tanah Air. Pegangan kami hanya pada perintah Kapolri dan Presiden untuk tak gentar mengungkap kebocoran dana Covid -19 ini dan semacamnya,” kata Rohimat Joker.
Sementara itu Andi Halim SH Ketua Umum LSM PENJARA yang sebelumnya dengan secara seksama mendengar keluh-kesah Ais, termasuk mendengarkan berbagai tantangan dan hambatan selama mengungkap transparansi dana terdampak Covid-19 di desanya, kepada para pegiat media ia menyatakan siap mendukung perjuangan Ais:
“Jangan ragukan kami Bung Ais, kami beserta jajaran yakin kiprah anda di desa dalam hal ini sangat berat, penuh tantangan. Tetapi percayalah kami akan mendukung perjuangan anda Bung Ais. Langkah Anda ke Polda Jabar itu sudah benar. Kita sama-sama monitor secara aktif saja,” ujar Andi Halim.
Kepada pegiat media, Ais usai memproleh dukungan dari dua LSM masing-masing PMPRI dan Penjara, setelah beberapa hari tidak tinggal di Baranangsiang Cipongkor, berusaha hidup normal tinggal di rumahnya.
“Saya terkejut, hampir setiap waktu dukungan dari mana-mana mengalir. Mereka datang ke rumah siang dan malam. Yang mengejutkan lainnya, ternyata dari kampung-kampung lainnya, mereka sedang mengumpulkan data tentang isu ketidak-transparan bansos Covid-19.
Saya tidak tahu bagaimana caranya menghadapi hal ini?. Bagi saya itu, kalau memang tidak ada permasalahan yang selama ini ditutup-tutupi aparat desa, segera saja melakukan perbaikan dan mempertanggung-jawabkannya dengan terbuka”, tandasnya.
Lebih lanjut menurut Ais tuntutan keterbukaan ini:”Janganlah satu kebohongan ditutupi dengan kebohongan lainnya. Jadinya, sekarang ini seperti bom waktu, inilah yang Ais khawatirkan,” tutupnya. (Rony)