INDRAMAYU – Buntut dugaan penghinaan yang dilakukan oleh calon Bupati (Cabup) Indramayu nomor urut 2, Lucky Hakim, terhadap profesi jurnalis, ratusan massa yang tergabung dalam Forum Komunikasi Jurnalis Indramayu (FKJI) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor KPU Indramayu, Jawa Barat, Selasa (19/11/2024).
“Yang pertama adalah Lucky Hakim menyatakan secara terbuka melalui video yang beredar di media mainstream maupun media sosial, bahwa produk-produk jurnalis yang dilahirkan dilatarbelakangi dengan ketidak warasan. Ketidak warasan ini yang ingin kami pertanyakan, ketidak warasan seperti apa,” ungkapnya kepada media.
Urip mengatakan, ia meminta penjelasan dari Lucky Hakim terkait dirinya yang tidak takut dengan media lokal.
“Di Undang-undang pers nomor 40 tahun 1999 juga sama, tidak ada kalimat atau satu katapun yang menyebutkan media lokal. Dalam hal ini, media adalah media, dia berbadan hukum, berkedudukan di mana dan pasti melahirkan produk-produk jurnalis yang bisa menebus ruang waktu sampai ke mancanegara,” tambahnya.
Urip meminta kepada Lucky Hakim untuk melakukan klarifikasi, baik secara langsung maupun melalui video yang diunggah di media sosial.
Diketahui, video Lucky Hakim diduga melakukan penghinaan kepada profesi jurnalis dihadapan sejumlah orang disalah satu tempat makan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (16/11/2024), sempat viral di media sosial.
Dalam video yang berdurasi 5 menit 21 detik itu, terdengar Lucky Hakim mengatakan sejumlah media sudah tidak waras.
“Kewarasan ini menjadi suatu hal yang mulai langka. Bahkan di teman-teman media pun sudah mulai banyak yang tidak waras, dilihat dari pemberitaan,” ungkap Lucky dalam video itu.
Diketahui aksi damai tersebut yang tergabung dalam aliansi Forum Komunikasi Jurnalis Indramayu (FKJI) dan berbagai organisasi media Online, televisi, maupun cetak.***