DEPOK – Pasca dikeluarkannya hasil penilaian oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat bahwa Kota Depok adalah kota terburuk dalam penerapan pencegahan Covid-19, Kepala Satpol PP Depok Lienda langsung beraksi di media.
Bahkan beredar sebuah poster lewat media sosia WA grup dan Instagram bahwa Satpol PP Depok ‘Tantang’ Ridwan Kami buka-bukaan soal survei Kota Depok paling lalai protokoler kesehatan. Kasatpol PP Depok menantang
Hal ini ditanggapi oleh Cak Munir, Aktivis Depok, bahwa secara etika Lienda tidak layak menanggapi pernyataan Gubernur Jawa Barat secara langsung, karena seharusnya Walikota Depok yang menanggapi.
“Menanggapi penilaian Pemprov, ya harus secara resmi dikeluarkan surat tanggapan dari Pemerintah Kota Depok yang ditandatangani oleh Walikota Depok. Sementara Lienda kan hanya pembantunya Walikota Depok didalam struktur pemerintahan, ya harusnya tahu diri,” ujar Munir aktivis pergerakan yang tergabung dalam Presidium Aktivis Depok.
Sementara Hersong, aktivis yang tak pernah gentar mengkritik pejabat yang sering kali salah dalam bertindak, mengatakan bahwa sikap Lienda Kasatpol PP itu kami nilai terlalu ‘overlab’ dan terkesan ingin mengambil peran sebagai Walikota Depok.
“Sudah malu melihat fakta kelemahan kinerja dilapangan, tambah dipermalukan lagi oleh oknum pejabat yang sikapnya arogan dan terkesan jadi tidak berwawasan tentang etika birokrasi,” ujar Hersong, yang sudah menjadi aktivis sejak 20 tahun lebih sejak tahun 90-an di Jakarta.(pr)