JAKARTA – Hari kedua Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) XIII, Jumat 12 September 2025, diisi dengan seminar.
Hadir pembicara dari Brunei Darussalam H Jawawi Bin H Ahmad, Prof Asmiaty Bin Amat (Malaysia), dan Nik Rakib Nik Hassan (Thailand).
Lalu, Nissa Rengganis (Indonesia), Dr Ganjar Harimansyah (Indonesia), Dr Norhayati Ab Rahman (Malaysia), dan Hameed Ismail (Singapura).
Selanjutnya Maman S Mahayana (Indonesia) dan Zefri Ariff (Brunei Darussalam).
Sementara malamnya, menghadirkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno yang memberikan orasi kebudayaan.
Setelah itu pembacaan puisi dan musikalisasi puisi oleh penyair dan tokoh.
Sanggar Musikalisasi Puisi akan memulai panggung PPN di Teater Kecil TIM Jakarta.
Sanggar Matahari menggaet Sahabat Matahari yakni anak-anak disabilitas.
Para tokoh baca puisi antara lain Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’adudin Djamaluddin, Farah Savira (Anggota DPRD DKI Jakarta), dan Bupati Bireuen H Muklis, ST.
Lalu, Chicha Koeswoyo, Awwabin Helmi (Thailand), Isbedy Stiawan ZS, Fikar W Eda, Wan Nuryani, Ratna Ayu Budiarti, dan Ulfatin Ch.
PPN XIII yang diikuti 5 negara dihelat di Teater Kecil TIM Jakarta dibuka Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Mochamad Miftahullah Tamary dan Direktur Bina SDM Lembaga dan Pranata Kementerian Kebudayaan Irini Dewi Wanti SS MSP, Kamis 11 September 2025 malam.
PPN XIII digagas di Medan, Sumatera Utara pada 2017 sampai sekarang sudah berlangsung 13 kali pertemuan.
Digelar dua tahun berpindah-pindah kota dan negara, yakni Malaysia, Indonesia, Singapura, Brunei, dan Thailand.
Ketua panitia, Ahmadun Yosi Herfanda dalam sambutan menjelaskan bahwa kegiatan ini diikuti seratusan penyair dari 5 negara yang lolos kurasi dan para peninjau.
“Ratusan penyair lima negara berkumpul di Jakarta. Selama empat hari, digelar Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) XIII, 11-14 September 2025.
Hadir pada pembukaan PPN XII antara lain Ketua DKJ Bambang Prihadi, Presiden Penyair Indonesia Sutardji Calzoum Bachri, LK Ara, Taufik Ikram Jamil, Ulfatin Ch, Fakhrunnas MA Jabbar, dan Anwar Putra Bayu.
Lalu Shamsudin Othman, Norhayati Ab Rahman, Zefri Ariff, Jawawi Bin H Ahmad, Prof Asmiaty Amat, Nanang R Supriyatin, Tri Astoto Kodari, Asia Ramli Prapanca, Suyadi San, Maman S. Mahayana, Hasan Aspahani, dan lain-lain.
Ahmadun mengatakan, sungguh bahagia bisa jumpa para penyair lewat ajang PPN 2025. PPN pertama dideklarasikan di Medan 2007.
Membawa semangat persaudaraan dan perdamaian, kata Ahmadun, semangat yang mulai mengendur dan memudar karena terganggu perang dan perekahan.
“Namun di Nusantara, semangat semangat persaudaraan dan perdamaian itu terus kita jaga, agar masyarakat bisa kreatif berkarya,” ujarnya.
Pembukaan PPN dimeriahkan gambang kromo. Juga pembacaan puisi, di antaranya Imam Maarif, Sutardji Calzoum Bahri, LK Ara, Helvy Tiana Rosa, juga dari wakil Malaysia dan Singapura.
Ananda Sukarlan kolaborasi dengan Ratna menembangkan puisi karya penyair Indonesia. (*)