BANDUNG, DISDIK JABAR – Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat (Jabar) resmi meluncurkan “Kurikulum Masagi” pada Rabu (23/12/2020). Kurikulum masagi ini akan diterapkan pada semester genap tahun ajaran 2020/2021 di seluruh SMA, SMK, dan SLB di Jabar.
Kurikulum tersebut merupakan implementasi kurikulum nasional berbasis karakter dan based learning dengan kearifan lokal Jawa Barat.
Kadisdik Jabar, Dedi Supandi menjelaskan, kurikulum masagi bertujuan menjembatani kebutuhan pembelajaran peserta didik di bidang akademis dan life skill. Sehingga, kurikulum masagi ini memberikan fleksibilitas antara kurikulum nasional dan daerah. Fleksibilitas tersebut juga akan memudahkan pembelajaran di masa adaptasi kebiasaan baru saat ini.
“Ini adalah bentuk inovasi dan kolaborasi agar semakin terbukanya komitmen untuk menciptakan ekosistem sekolah terhadap pembentukan karakter,” ujar Kadisdik saat membuka kegiatan Peluncuran Kurikulum Masagi dan Panduan Implementasinya bagi Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) di Aula Dewi Sartika Kantor Disdik Jabar, Jln. Dr. Radjiman No. 6 Kota Bandung.
Agar berjalan optimal, Kadisdik mendorong seluruh pengawas sekolah untuk mengawasi penerapan kurikulum masagi di satuan pendidikan. “Bantu sama-sama untuk mengawasi, memonitoring, dan mengevaluasi pelaksanakan kurikulum yang nanti akan dilaksanakan,” ajaknya.
Melalui inovasi tersebut, Kadisdik berharap Jabar semakin terdepan dalam meningkatkan mutu dan aksesibilitas pendidikan.
Sementara itu, Praktisi Pendidikan dan Anggota Tim Penyusun Kurikulum Masagi, Elih Sudiapermana mengatakan, kurikulum masagi adalah produk inovasi dan kolaborasi. Sebagai alat bantu untuk memberdayakan peserta didik, kurikulum masagiakan fokus memperkuat kemampuan dasar/fundamental siswa agar bisa menciptakan kreasi dan inovasi baru.
“Karena, jika kita hanya menjejalkan kurikulum dan konten, kita hanya menitipkan sesuatu yang cepat usang,” pungkasnya.
Reporter : Rony