Laporan kejadian gempa bumi di wilayah Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, sebagai berikut:
I. Informasi gempa bumi
Gempa bumi terjadi pada hari Rabu, 1 Desember 2021, pukul 07:05 WIB. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa bumi terletak di darat pada koordinat 107,69° BT dan 7,26° LS (23 km baratdaya Kabupaten Garut, Jawa Barat) dengan magnitudo M3,7 pada kedalaman 10 km.
II. Kondisi geologi dan penyebab gempa bumi
Pusat gempa bumi berada di darat, di barat daya kaki Gunung Kendang, Kabupaten Bandung. Berdasarkan tataan tektonik, selatan Jawa dipengaruhi oleh zona penunjaman Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia, sehingga memberikan kontribusi tektonik di laut maupun di daratan Pulau Jawa. Wilayah sekitar pusat gempa bumi pada umumnya berupa perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh endapan Kuarter berupa batuan rombakan gunungapi muda, dan sebagian batuan tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter tersebut pada umumnya bersifat urai, lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan guncangan gempa bumi. Berdasarkan lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman, maka kejadian gempa bumi tersebut berasosiasi dengan aktivitas sesar Garsela (Garut Selatan) yang berarah timur laut – barat daya.
III. Dampak gempa bumi
Hingga laporan ini dibuat, belum ada informasi mengenai korban jiwa dan kerusakan bangunan yang diakibatkan oleh kejadian gempa bumi ini. Guncangan gempa bumi dirasakan di beberapa daerah di wilayah selatan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. Berdasarkan data Shakemap BMKG, guncangan gempa bumi dirasakan di Pasirwangi, Kamojang, dan Paseh dengan intensitas IV MMI (Modified Mercally Intensity), serta di Pangauban, Bayongbong, Cikajang, Samarang dan Ciparay dengan intensitas III MMI. Gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami karena lokasi pusat gempa bumi berada di darat. Menurut data Badan Geologi, permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi menengah.
IV. Rekomendasi
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, dan tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.
Bangunan yang terletak pada KRB gempa bumi menengah harus dibangun dengan konstruksi bangunan tahan guncangan gempa bumi guna menghindari dari risiko kerusakan. Selain itu juga harus dilengkapi dengan jalur dan tempat evakuasi.
Kejadian gempa bumi ini diperkirakan berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya ikutan (collateral hazard) berupa retakan tanah dan gerakan tanah dalam dimensi kecil. Oleh karena itu direkomendasikan apabila menemukan retakan tanah pada bagian atas bukit yang berbentuk melingkar ke arah lembah, harap diwaspadai karena dapat memicu terjadinya gerakan tanah yang dipicu oleh curah hujan tinggi dan guncangan gempa bumi kuat.
Reporter: Ronny