jabarinteraktif.com – Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Tangsel bisa dibilang jauh dari kata efektif. Musababnya, kebijakan yang sudah dibuat sejak pertengahan April ini lebih banyak dilanggar ketimbang dijalankan.
Terlebih yang melanggar adalah orang-orang paling penting di Tangsel. Setelah ramai wakil walikota Benyamin Davnie yang bekerumun sehingga mengabaikan social distancing. Kali ini hal serupa juga dilakukan Sekretaris Daerah Muhamad ketika berswafoto dengan warga.
Foto itu diketahui saat Sekda Tangsel menghadiri pemakaman salah satu tokoh pendiri Kota Tangsel, Selasa (2/6/2020).
Dari foto tersebut Muhamad mengenakan pakaian serba hitam dan kopiah dengan mengepalkan tangan bersama warga.
Selain mengabaikan jaga jarak (physical distancing), ironisnya, masker yang digunakan oleh Sekda dan warga tidak dipakai secara fungsinya.
Saat dimintai konfirmasinya, Muhamad membantah melanggar aturan PSBB. Menurutnya hal itu bukan disengaja tetapi kondisi yang tidak memungkinkan untuk melakukan jaga jarak. “Kalau foto yang beredar itu saya habis mengantar ke pemakaman. Pas mau pulang ada warga yang meminta foto, masa saya tolak. Lagian sebentar hanya lima detikan, tidak lama,” katanya.
Selepas berfoto ia langsung pulang untuk kembali bekerja lagi. Makanya ketika ramai di beberapa media soal foto yang mengabaikan social distancing, dirinya heran. Soalnya kejadian begitu cepat dan hanya hitungan detik. Lagian di foto tersebut juga dirinya menggunakan masker hanya saja tidak lagi dipakai. “Orang minta foto bareng masa pakai masker. Kan tidak enak juga. Saya mikir, cuma hitungan detik apa salahnya dibuka sebentar,” ujarnya.
Seperti diketahui saat pemakaman salah satu tokoh pendiri Tangsel, sejumlah pejabat memang menghadirinya. Seperti walikota Airin Rachmi Diany, wakil walikota Benyamin Davnie, Sekda Muhamad, para asisten daerah dan beberapa kepala dinas. (ihsan)